Pengunjung

 

Warmon, Kabupaten Sorong (Oktober 2025) — Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat pesisir melalui kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). Melalui skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) dari Kemristekdikti, Tim dosen bersama mahasiswa Fakultas Perikanan melaksanakan pelatihan pembuatan produk olahan berbahan ikan lokal “Nuget Uto Sebero” (Red: Uto = Ikan; Sebero = Sembillang, dalam bahasa Inanwatan) bagi kelompok PKK Warmon, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 6, 9, dan 16 Oktober 2025 ini mengusung semangat “inovasi berbasis potensi berbahan lokal menuju “Ekonomi Biru berkelanjutan”. Pelatihan yang diikuti oleh ibu-ibu yang juga mitra anggota PKK Kelurahan Warmon diwarnai dengan antusiasme yang tinggi. Mereka tidak hanya belajar teknik mengolah ikan tenggiri, ikan tuna serta ikan sembilang yang diperoleh dari sekitar kawasan mangrove Warmon menjadi produk nugget bernilai tambah, tetapi juga memahami aspek pengemasan, analisa usaha serta strategi pemasaran berbasis komunitas, melainkan juga dipandu agar dapat melanjutkan melalui pendampingan serta identifikasi oleh Penyuluh Perikanan Kabupaten Sorong dalam aspek legalitas usaha seperti pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) Kelompok Usaha Bersama (KUB), dan juga hingga PIRT serta label halal.

Model Kolaboratif Pemberdayaan Ekonomi Pesisir melalui Inovasi Produk Perikanan “Nuget Uto Sebero”

Program ini terlaksana berkat kolaborasi antara Tim Hibah Fakultas Perikanan UMS, Pemerintah Kelurahan Warmon, serta dukungan aktif masyarakat lokal melalui Kelompok PKK Warmon. Selain itu, dukungan dari Pihak Penyuluh Perikanan Kabupaten Sorong turut berperan dalam mendorong kegiatan tersebut. Melalui pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) PKK Warmon yang diinisiasi dari tahap identifikasi kelompok baik yang baru maupun yang telah berjalan tetapi kemudian mengalami kevakuman terus diupayakan. Kegiatan ini menempatkan perempuan khususnya Kelompok PKK sebagai aktor utama dalam menciptakan peluang ekonomi dari sumber daya perikanan di kawasan mangrove.

Ketua Tim Hibah DPPM 2025, Ahmad Fahrizal, S.Pi., M.Si., menyampaikan bahwa keberhasilan PKM skema PMP ini tidak hanya diukur dari kemampuan menghasilkan produk, tetapi juga dari tumbuhnya kesadaran kolektif untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan melalui “adopsi kegiatan”.

“Nuget Uto Sebero bukan sekadar produk, tetapi simbol kebangkitan ekonomi perempuan khususnya Kelompok PKK Kelurahan Warmon. Kami ingin masyarakat memiliki kapasitas untuk berproduksi, berinovasi, dan menjaga ekosistem pesisir secara mandiri,” ujarnya.

Mina-Inovasi Biru dan Literasi Hijau untuk Pesisir Berkelanjutan

Dalam sesi lanjutan kegiatan ini, peserta tidak hanya memperoleh pelatihan teknis, tetapi juga diajak menge

nal berbagai inovasi dalam formulasi produk olahan perikanan serta teknik pengemasan sederhana yang sesuai dengan standard pasar masa kini. Pendampingan tersebut dilengkapi dengan pelatihan strategi branding khas Warmon dengan tujuan memperkuat identitas lokal serta menumbuhkan harapan agar daya saing produk di pasar menjadi lebih luas. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat mampu mengembangkan produk yang tidak hanya bernilai jual tinggi, tetapi juga merepresentasikan ciri khas budaya dan potensi daerahnya.   

Selain mengedepankan aspek ekonomi, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai literasi lingkungan (Literasi hijau) kepada peserta. Salah satu bentuk implementasinya adalah melalui pengenalan Aplikasi MonMang 2.0 (Monitoring Mangrove), sebuah aplikasi berbasis Android untuk pemantauan digital berbasis edukasi lingkungan yang dikembangkan secara kolaboratif oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan diaplikasikan oleh Tim Hibah (dosen dan mahasiswa) Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong. Aplikasi ini dirancang sebagai media untuk membantu masyarakat mengontrol pertumbuhan ekosistem mangrove secara berkelanjutan. Dengan pemanfaatan aplikasi MonMang, masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimana keseimbangan ekosistem mangrove memiliki hubungan erat dengan keberlanjutan ekonomi perikanan lokal. Kesadaran tersebut diharapkan menumbuhkan pola pikir baru bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak semata-mata berorientasi pada peningkatan produksi atau keuntungan ekonomi, tetapi juga harus disertai komitmen menjaga kelestarian lingkungan pesisir sebagai penopang utama kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Warmon.

Mina Mandiri, Ekowisata Lestari

Evaluasi kegiatan yang dipandu oleh Ahmad Wael, M.Pd., menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta mengenai teknik pengolahan ikan, analisis usaha, serta strategi pemasaran sederhana. Di akhir kegiatan, dilakukan penandatanganan komitmen keberlanjutan program antara Fakultas Perikanan UNAMIN, Pemerintah Kelurahan Warmon, dan Kelompok PKK Warmon sebagai langkah awal menuju usaha bersama yang mandiri. Program PKM ini diharapkan menjadi model pemberdayaan perempuan pesisir yang dapat direplikasi di wilayah lain di Papua Barat Daya. Produk “Nuget Uto Sebero” (Nuget ikan sembilang) menjadi simbol sinergi antara inovasi kampus, kearifan lokal, dan semangat kewirausahaan perempuan yang diwakili Kelompok PKK Warmon menuju ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan (Chi/MSR)

Kalender
Oktober 2025
S S R K J S M
« Jul    
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
whatsapp
whatsapp